Sunday, October 28, 2012

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP MANAJEMEN SISWA

1.      Pengertian manajemen dan manajemen siswa
Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”. Dan pengelolaan itu sendiri adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar suatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Menurut Drs. Wirnano Hamiseno, pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan lola berati suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat  merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya. Dalam pelaksanaan selalu adanya tahap-tahap: pengurusan, pencatatan, dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah dan lancar apabila dalam perencanaan dan pengorganisasian cukup mantap.

Manajemen siswa adalah suatu pencatatan siswa dari proses penerimaan hingga siswa tersebut tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain. Pekerjaan mengenai siswa kadang-kadang termasuk ke dalam manajemen siswa, tetapi ada kalanya termasuk manajemen lain. Mengelompokkan siswa untuk membentuk kelompok belajar, termasuk administrasi kurikulum, tetapi mencatat hasil belajar siswa dapat dikategorikan sebagai kegiatan manajemen siswa.

Tidak seorang pun ingkar dengan pengertian bahwa hanya di sekolah terdapat siswa. Siswa adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga pendidikan. Di lembaga pendidikan tingkat dasar dan menengah, yakni SD, SMP dan SLTA, obyek didik ini disebut siswa. Di lembaga pendidikan tingkat tinggi, yakni di Universitas, Akademi, Institut, obyek didik ini disebut Mahasiswa. Lingkup pembicaraan dalam buku ini adalah sekolah-sekolah, bukan perguruan tinggi. Oleh karena itu, apa yang akan dibicarakan adalah pengelolaan siswa. Semua anak yang sudah mendaftarkan diri  kemudian diterima di suatu sekolah, secara otomatis menjadi tanggung jawab sekolah. Mereka ini perlu diurus, diatur, diadministrasikan, sehingga dapat cukup mendapat perlakuan sebagaimana yang diharapkan oleh orang tua atau wali yang mengirimkan ke sekolah. Agar setiap anak mendapatkan perlakuan yang secara maksimal dan adil, maka perlu didaftar, dicatat, di kelompok-kelompokan, ditempatkan di kelas. Pada waktu tertentu, sekolah memberi kewajiban memberikan laporan kepada orang tua atau walinya tentang dari apa yang dilakukan atau diucapkan oleh anak tersebut di sekolah dari hari ke hari. Mendaftar, mencatat, menempatkan, melaporkan dan lain-lain. Pekerjaan dengan siswa inilah yang disebut pengelolaan siswa. 

2.      Ruang lingkup manajemen siswa 
Sekolah adalah suatu tempat yang semua orang mestinya menggunakannya. Bagi seorang anak, sekolah adalah dunia, lingkungan kedua, yang memberi arah perkembangan dan kematangan. Sekolah merupakan tempat untuk menentukan masa depan anak, karena di sekolah inilah anak mencari ilmu untuk bekal hidup. Oleh karena itu sekolah ini harus diatur, disusun, dikelola sedemikian rupa sehingga memenuhi harapan. Pengelolaan sekolah untuk memperoleh suasana “khusus” yang diharapkan meliputi beberapa kegiatan yang dihubungkan dengan administrasi. Seorang ahli dari AS bernama L. Gulick mengemukakan adanya tujuh unsur administrasi seperti disebutkan buku Administrasi Pendidikan yaitu:
1        Perencanaan (Planning)
2        Pengorganisasian (Organizing)
3        Kepegawaian (staffing)
4        Pengarahan (Directing)
5        Pengkoordinasian (Coordinating)
6        Pengawasan (Controling) 
7        Pelaporan (Repoting)

Selanjutnya dikemukakan pula apa yang menjadi sasaran atau bidang garapan Administrasi Pendidikan, yaitu:
1        Administrasi kurikulum
2        Administrasi Murid
3        Administrasi Personal
4        Administrasi materiil
5        Administrasi keuangan
6        Administrasi perumah sekolah

Di dalam administrasi siswa, yang selanjutnya disebut dengan pengelolaan siswa, siswa dibicarakan sebagai anggota masyarakat sekolah. Sebagai anggota masyarakat, mereka    mempunyai hak dan kewajiban.
Hak siswa:
1        Menerima pelajaran
2        Mengikuti kegiatan yang diadakan sekolah
3        Menggunakan semua fasilitas yang ada
4        Memperoleh bimbingan dan sebagainya
Kewajiban siswa:
1        Hadir pada waktunya
2        Mengikuti pelajaran dengan tertib
3        Mengikuti ulangan, atau kegiatan-kegiatan lain yang ditentukan oleh sekolah
4        Menaat-aati tata-tertib dan peraturan yang berlakunya, dan sebagainya.

Jadi yang peting, di dalam pengelolaan siswa ini dibahas tentang hak dan kewajiban siswa. Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan alat berbentuk buku, formulir, daftar dan sebagainya yang harus dikerjakan secara teratur.

Kelompok manajemen siswa dapat diidentifikasikan melalui proses masuknya siswa di sekolah sampai keluar atau tamat. Manajemen siswa dapat digolongkan dalam lima kegiatan, yaitu:
  
A.     Penerimaan Siswa Baru 
Penerimaan siswa baru merupakan titik awal yang menentukan kelancaran tugas sekolah, sukses atau tidaknya usaha pendidikan di sekolah yang bersangkutan. Penerimaan siswa baru biasanya dilakukan menjelang tahun ajaran  baru dan melalui proses hitungan yang tepat, sehingga perlu ditentukan dahulu daya tampung sekolah yang bersangkutan. Pemerintah dalam usahanya untuk pemerataan, menetapkan tanggal penerimaan siswa baru, baik sekolah negeri, sekolah swasta disamakan, sekolah swasta diakui, dan sekolah swasta terdaftar.

Untuk keperluan kelancaran kegiatan, penerimaan siswa baru diserahkan kepada panitia penerimaan siswa baru. Tugas-tugas panitia penerima siswa baru:
  1. Menentukan banyaknya murid yang diterima
  2. Menentukan syarat-syarat penerimaan, baik yang bersifat umum maupun khusus. Untuk syarat umur, sebagai berikut:a.       Umur sesuai dengan tingkat sekolah
Ø  TK tingkat A                     umur 3 – 4 tahun
TK tingkat B                     umur 4 – 5 tahun
TK tingkat C                     umur 5 – 6 tahun
Ø  Sekolah Dasar                   prioritas umur 7 tahun
Jika masih ada tempat, urutan penerimaan sebagai berikut: 8 tahun, 9 tahun, 10 tahun, 11 tahun, 12 tahun, 16 tahun.
Ø  SLTP                                 umur 11 – 17 tahun
Ø  SMU/SMK                        umur 14 – 17 tahun
b.      Salinan Surat Tanda Tamat Belajar (untuk SMP dan SMA)
c.       Salinan Rapor kelas tertinggi
d.      Mengisi formulir yang disediakan
e.       Surat Kelakuan Baik dari Pamong Praja
f.       Surat Kesehatan (kadang-kadang merupakan syarat khusus)
g.      Membayar uang pendaftaran

Sedangkan yang dimaksud dengan syarat-syarat khusus adalah syarat yang hanya berlaku untuk sesuatu sekolah, misalnya: 
Ø  Untuk AKABRI harus laki-laki
Ø  Untuk Sekolah Seni Rupa harus tidak buta warna.
Ø  Untuk Sekolah Pendidikan Guru harus tidak cacat tubuh
Ø  Beberapa sekolah ada yang hanya menerima anak putri saja, dan sebaliknya beberapa sekolah juga hanya menerima siswa putra saja.

3. Melaksanakan Penyaringan 
a.       Peminat untuk sesuatu sekolah melebihi tempat yang disediakan
b.      Kadang-kadang perlu dilakukan penelusuran bakat atau kemampuan tertentu
c.       Nilai pelajaran atau ujian akhir di sekolah yang lebih rendah belum menjamin bahwa lulusannya mampu mengikuti pelajaran di suatu sekolah lanjutan.
Penyaringan siswa baru didasarkan pada:
a.       Atas pertimbangan target
b.      Atas pertimbangan nilai atau tingkat kemampuan yang telah diterapkan

4. Mengadakan Pengumuman Penerimaan
Panitia penerimaan siswa baru mengadakan pengumuman bagi calon siswa yang memenuhi syarat bahwa dirinya mempunyai hak untuk mengikuti pelajaran di sekolahnya. Pengumuman dapat dilakukan dengan menempel daftar nama dan nomor pendaftaran di papan pengumuman atau mengirimkan surat pemberitahuan langsung ke alamat. 

5. Mendaftar Kembali Calon yang Sudah di Terima
Untuk memperoleh kepastian apakah seseorang betul-betul akan mengikuti pelajaran di sekolahnya, maka panitia penerimaan meminta kepada calon yang di terima untuk mendaftarkan kembali. Hal ini diperlukan terutama bila ada kemungkinan bagi calon untuk mendaftarkan ke lebih dari satu sekolah. Jika sampai pada batas waktu yang ditentukan calon belum mendaftarkan kembali, panitia dapat memanggil calon lain agar pemanfaatan fasilitas di sekolah dapat terpakai secara maksimal. 

6. Melaporkan Hasil Pekerjaannya Kepada Pimpinan Sekolah
Panitia penerimaan siswa baru sifatnya sementara dan bekerja atas dasar perintah/petunjuk, maka setelah selesai bekerja mempunyai kewajiban melapor. Setelah ada laporan maka tugas panitia sudah selesai dan tanggung jawab pengelolaan siswa baru tersebut sepenuhnya pada kepala sekolah. 

B.     Ketatausahaan Siswa 
Tindak lanjut dari penerimaan siswa baru, yaitu memproses siswa dalam catatan-catatan sekolah. Catatan sekolah dibedakan atas dua jenis, yaitu:

1.      Catatan-catatan siswa untuk seluruh sekolah, mencakup:
a.       Buku Induk, yaitu buku yang digunakan untuk mencatat data semua anak yang pernah dan sedang mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Komponen-komponen dalam buku induk  meliputi keterangan tentang pribadi, tempat tinggal, kesehatan, latar belakang pendidikan, orang tua kandung, wali, kegemaran, kehadiran, perkembangan di sekolah, mutasi, akhir pendidikan, dan nilai rapor dan STTB
b.      Buku Klapper, yaitu buku pelengkap buku induk yang dituliskan menurut abjad dan berfungsi untuk membantu petugas dalam menemukan data dari buku induk.
c.       Catatan tata tertib sekolah, mengatur sikap dan perilaku siswa di suatu sekolah.
Fungsi tata tertib bersifat ganda, (1) untuk anak-anak itu sendiri agar secara individual sikapnya baik, (2) mengatur agar pergaulan di sekolah teratur, tidak ada yang berkelakuan dan bersifat semaunya sendiri sehingga tidak ada kekacauan di sekolah. Isi Tata Tertib yaitu:
Ø  Berupa aturan-aturan lahiriah: kebersihan badan, pakaian, dan alat-alat pelajaran
Ø  Berupa aturan-aturan tingkah laku: sikap terhadap kepala sekolah, guru, karyawan tata usaha, dan terhadap lawan.
Ø  Berupa aturan-aturan ketertiban: kehadiran, mengikuti upacara.
                 
2.      Catatan untuk masing-masing kelas
a.       Buku kelas
b.      Buku presensi kelas
c.       Buku/catatan prestasi belajar dan bimbingan dan penyuluhan. 

C.     Pencatatan Bimbingan dan Penyuluhan
1.      Buku daftar nilai, yaitu buku tempat mencatat nilai hasil belajar secara langsung dari kertas pekerjaan, ditangani oleh guru yang mengasuh mata pelajaran yang bersangkutan, den memuat nilai semua siswa yang diajar guru tersebut.
2.      Buku legger, berisi kumpulan semua nilai untuk semua bidang studi yang diajarkan di sekolah untuk satu periode. Buku legger terdiri dari dua, yaitu legger kelas dan legger sekolah.
3.      Buku rapor, merupakan buku yang memuat laporan hasil belajar siswa selama mengikuti pelajaran di suatu sekolah. Berfungsi sebagai laporan hasil kerja sekolah kepada orang tua/wali siswa, selain itu juga dapat memberikan gambaran bagi siswa mengenai kemampuannya.

D.    Mutasi Siswa
Maksudnya adalah perpindahan siswa baik di dalam sekolah (mutasi intern) sendiri maupun di luar sekolah (mutasi ekstern). Mutasi intern terjadi apabila siswa mengalami perpindahan dari kelas yang satu ke kelas yang lain. Mutasi ekstern terjadi karena siswa keluar dari sekolah disebabkan karena tamat belajar atau sebab lain.
Dua macam mutasi sekolah:
a.       Perpindahan di dalam sekolah atau mutasi intern
Terjadi apabila seorang anak mengalami perpindahan dari kelas yang satu ke kelas yang lain disebabkan karena naik tingkatan atau karena sebab lain. Maka setiap tahun di suatu sekolah tentu terjadi mutasi siswa.
 b.      Perpindahan keluar sekolah atau mutasi ekstern
Yaitu mutasi yang terjadi karena seseorang siswa keluar dari sekolah disebabkan karena telah menamatkan pelajarannya atau karena hal lain. Mutasi ekstern tidak hanya terjadi pada akhir tahun ajaran tetapi dapat juga terjadi di tengah-tengah tahun ajaran berlangsung. Sebab-sebab mutasi antara lain:
Ø  Tamat sekolah
Ø  Pindah ke sekolah lain menurut pilihan orang tua/ atau siswa yang satu tempat
Ø  Pindah ke sekolah lain di lain tempat karena mengikuti orang tua atau karena sebab lain
Ø  Berhenti sekolah karena tidak mampu (kepandaian atau ekonomi)
Ø  Karena meninggal dunia
Mutasi ekstern dapat terjadi bukan hanya keluar dari sekolah tetapi karena juga memasuki sekolah tersebut. Namun untuk menyingkat pencatatan, yang dituliskan dalam buku mutasi hanyalah anak yang mengalami mutasi keluar atau masuk bukan pada tahun ajaran baru.

METODE EXAMPLE AND NON EXAMPLE

Konsep pada umumnya dipelajari melalui dua cara. Paling banyak konsep yang kita pelajari di luar sekolah melalui pengamatan dan juga dipelajari melalui definisi konsep itu sendiri. Example and Non example adalah metode yang dapat digunakan untuk mengajarkan definisi konsep. Taktik ini bertujuan untuk mempersiapkan siswa secara cepat dengan menggunakan 2 hal yang terdiri dari example dan non example dari suatu definisi konsep yang ada, dan meminta siswa untuk mengklasifikasikan keduanya sesuai dengan konsep yang ada. Example memberikan gambaran akan sesuatu yang menjadi contoh akan suatu materi yang sedang dibahas, sedangkan non-example memberikan gambaran akan sesuatu yang bukanlah contoh dari suatu materi yang sedang dibahas. 

Example and Nonexample dianggap perlu dilakukan karena suatu definisi konsep adalah suatu konsep yang diketahui secara primer hanya dari segi definisinya daripada dari sifat fisiknya. Dengan memusatkan perhatian siswa terhadap example dan non-example diharapkan akan dapat mendorong siswa untuk menuju pemahaman yang lebih dalam mengenai materi yang ada. 

MODEL PENGEMBANGAN ADDIE

ADDIE merupakan singkatan dari Analysis, Design, Development or Production, Implementation or Delivery and Evaluations. Menurut langkah-langkah pengembangan produk. Model ini dapat digunakan untuk berbagai macam bentuk pengembangan produk seperti model, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, media dan bahan ajar.
Model ADDIE dikembangkan oleh Dick and Carry untuk merancang sistem pembelajaran (Endang Mulyatiningsih, 2012:5). Menurut Benny A. Pribadi (2009:125) model pengembangan ADDIE terdiri atas 5 langkah pokok, yaitu Analysis, Design, Development, Implementation, dan Evaluation. Tahapan penelitian tersebut adalah sebagai berikut.

Monday, July 2, 2012

PYTHAGORAS DAN PENGIKUTNYA (SEJARAH PYTHAGORAS)

Sumber-sumber tentang matematika kuno hanya berdasarkan pada naskah-naskah  dan laporan yang ditulis dari masa Arab dan Nasrani. dengan kecerdikan yang besar dan kesabaran cendekiawan mengenai paham klasik (classicisme) telah menyusun kembali naskah-naskah yang dapat dipercaya seperti dari Euclides, Apollonius, Archimedes, dan lain-lainnya. dari pembahasan secara cermat, catatan-catatan komentator dan dari banyak cuplikan dan catatan yang tersebar dari pengarang dan ahli pikir yang menyusul, suatu kisah yang serasi sekalipun sebagian bersifat hipotesis. Penyelidikan yang membantu dalam memahami matematika Yunani kuno datang dari orang-orang seperti Paul Tannery, T.L Heath, H.G. Zeuthen, A. Rome, J.L. Heiberg, dan E. Frank.

Sebuah riwayat yang jelas dan lengkap tentang geometri dan astronomi yang meliputi masa sebelum 355SM, ditulis oleh Eudemus, seorang murid Aristoteles, telah hilang. Sebuah laporan singkat tentang riwayat ini diberikan kemudian kira-kira 450M oleh Proclos, dalam Comentary on Euclid. Ikhtisar ini kemudian dikenal dengan nama Eudemian Summary. Ikhtisar tersebut merupakan sumber keterangan yang paling dapat dipercaya bagi kita mengenai masa paling awal dari matematika Yunani. Catatan-catatan mengenai hasil karya matematika dari Thales digambarkan di prosiding dari Eudemian Summary.
 Pythagoras
Salah seorang dari ahli-ahli matematika kuno yang disebut dalam Eudemian Summary adalah Pythagoras yang oleh pengikut-pengikutnya diliputi kabut mistik sehingga sedikit sekali yang dikenal orang tentang dirinya dengan cukup pasti.

SEJARAH THALES (LAHIRNYA MATEMATIKA DEMONSTRATIF)

Pada abad-abad terakhir dari milenium kedua SM, terjadi banyak perubahan pada bidang ekonomi dan politik. beberapa perdaban lenyap, kekuasaan Mesir dan Babilonia menurun, dan bangsa-bangsa baru khususnya bangsa yahudi (Ibrani), Asyria, Phoenicia, dan Yunani tampil kedepan. Abad besi telah dimulai dan mengakibatkan perubahan-perubahan hebat dalam cara berperang dan dalam segala usaha yang memerlukan peralatan. huruf telah ditemukan dan mata uang mulai dikenal. perdagangan kian mendapat dorongan dan penemuan-penemuan geografis dilakukan. Dunia telah siap untuk sebuah peradaban yang baru.
THALES

Peradaban ini menampakkan diri di kota-kota perdagangan yang muncul sepanjang pesisir Asia kecil dan kemudian di daratan Yunani. Sicilia, dan di pesisir Italia. pandangan statis dari dunia timur kuno tidak mungkin lagi dan dalam suasana rasionalisme yang berkembang orang mulai mengapa, maupun bagaimana.

Sunday, July 1, 2012

JENIS-JENIS TIPE KERTAS

Kertas memiliki beberapa jenis atau tipe. Hal ini didasarkan pada:
  1.     Kegunaan kertas,
  2.     Jenis pulp yang dipakai dalam produksi kertas dan
  3.     Jenis mesin kertas yang digunakan dalam produski.
Berdasarkan pertimbangan tiga hal diatas, kertas dibagi dalm 12 jenis yang berbeda yaitu:

METODE CERAMAH (KEKURANGAN DAN KELEBIHANNYA)

Metode ceramah adalah penuturan bahan pelajaran secara lisan. Metode ini senantiasa bagus bila pengunaannya betul-betul disiapkan dengan baik, didukung alat dan media serta memperhatikan batas-batas kemungkinan penggunannya. Metode ceramah merupakan metode yang sampai saat ini sering digunakan oleh setiap guru atau instruktur. Hal ini selain disebabkan oleh beberapa pertimbangan tertentu, juga adanya faktor kebiasaan baik dari guru atau pun siswa. Guru biasanya belum merasa puas manakala dalam proses pengelolaan pembelajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah, sehingga ada guru yang berceramah berarti ada proses belajar dan tidak ada guru berarti tidak ada belajar. Metode ceramah merupakan cara yang digunakan untuk mengimplementasikan strategi pembelajaran ekspositori.

Saturday, June 30, 2012

TAHAPAN PROSES PEMBUATAN KERTAS

Kertas adalah bahan yang tipis dan rata, yang dihasilkan dengan kompresi serat yang berasal dari pulp. Serat yang digunakan biasanya adalah alami, dan mengandung selulosa dan hemiselulosa. Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih (tissue) yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Adanya kertas merupakan revolusi baru dalam dunia tulis menulis yang menyumbangkan arti besar dalam peradaban dunia. Sebelum ditemukan kertas, bangsa-bangsa dahulu menggunakan tablet dari tanah lempung yang dibakar. Hal ini bisa dijumpai dari peradaban bangsa Sumeria, Prasasti dari batu, kayu, bambu, kulit atau tulang binatang, sutra, bahkan daun lontar yang dirangkai seperti dijumpai pada naskah naskah Nusantara beberapa abad lampau. Tahukah anda bagaimana proses pembuatan kertas sebenarnya??? prosesnya lumayan rumit, berikut ini tahapan-tahapannya...

MANAJEMEN SISWA (PENGELOLAAN KELAS)

Pengelolaan merupakan terjemahan dari kata “management”. Pengelolaan itu sendiri adalah penyelenggaraan atau pengurusan agar suatu yang dikelola dapat berjalan dengan lancar, efektif dan efesien. Menurut Drs. Wirnano Hamiseno, pengelolaan adalah substantifa dari mengelola. Sedangkan lola berati suatu tindakan yang dimulai dari penyusunan data, merencana mengorganisasikan, melaksanakan sampai dengan pengawasan dan penilaian. Dijelaskan selanjutnya pengelolaan menghasilkan sesuatu dan sesuatu itu dapat  merupakan sumber penyempurnaan dan peningkatan pengelolaan selanjutnya. Dalam pelaksanaan selalu adanya tahap-tahap: pengurusan, pencatatan, dan penyimpanan dokumen. Pengurusan akan mudah dan lancar apabila dalam perencanaan dan pengorganisasian cukup mantap.

Manajemen siswa adalah suatu pencatatan siswa dari proses penerimaan hingga siswa tersebut tamat dari sekolah atau keluar karena pindah sekolah atau sebab lain. Pekerjaan mengenai siswa kadang-kadang termasuk ke dalam manajemen siswa, tetapi ada kalanya termasuk manajemen lain. Mengelompokkan siswa untuk membentuk kelompok belajar, termasuk administrasi kurikulum, tetapi mencatat hasil belajar siswa dapat dikategorikan sebagai kegiatan manajemen siswa.

PENDEKATAN OPEN ENDED DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA

Pendekatan open-ended adalah "an instructional strategy that creates interest and stimulates creative mathematical activity in the classroom through students’ collaborative work. Lessons using open-ended problem solving emphasize the process of problem solving activities rather than focusing on the result" (Shimada &Becker, 1997; dan Foong, 2000).

Pendekatan open-ended prinsipnya sama dengan pembelajaran berbasis masalah yaitu suatu pendekatan pembelajaran yang dalam prosesnya dimulai dengan memberi suatu masalah kepada siswa. Bedanya Problem yang disajikan memiliki jawaban benar lebih dari satu. Problem yang memiliki jawaban benar lebih dari satu disebut problem tak lengkap atau problem open-ended atau problem terbuka. Contoh penerapan problem open-ended dalam kegiatan pembelajaran adalah ketika siswa diminta mengembangkan metode, cara, atau pendekatan yang berbeda dalam menjawab permasalahan yang diberikan dan bukan berorientasi pada jawaban akhir. Dihadapkan dengan problem open-ended  siswa tidak hanya mendapatkan jawaban tetapi lebih menekankan pada cara bagaimana sampai pada suatu jawaban. Pembelajaran dengan pendekatan open-ended biasanya dimulai dengan memberikan problem terbuka kepada siswa. Kegiatan pembelajaran membawa siswa dalam menjawab pertanyaan dengan banyak cara dan mungkin juga dengan banyak jawaban sehingga mengundang potensi intelektual dan pengalaman siswa dalam menemukan sesuatu yang baru.

PENJUMLAHAN TANPA ANGKA KEMBAR(UNIK)

Penjumlahan adalah hal yang biasa dilakukan olah setiap orang kapanpun, dimanapun, entah menjumlah sesuatu yang berhubungan langsung dengan matematika maupun tidak. Namun, kali ini penulis ingin menunjuka penjumlahan yang tidak biasa,, penjumlahan apa itu?? keunikan penjumlahan ini adalah karena:

1. Terdiri dari bilangan dengan banyak digit 1 sampai bilangan dengan banyak digit 8
2. Setiap bilangan tidak memiliki angka kembar dan tersusun oleh angka 1, 2, 3, ... , 8
3. Setiap bilangan memuat bilangan sebelumnya (yg memiliki digit lebih sedikit 1) kecuali bilangan dengan bnyak digit 1
4. Hasil penjumlahan menghasilkan bilangaan yang tidak memuat angka kembar

ok silahkan dicek:

Friday, June 22, 2012

RECIPROCAL TEACHING LEARNING (PEMBELAJARAN RECIPROCAL)


Reciprocal Teaching adalah sebuah rancangan metode instruksional untuk menggunakan prior knowledge (pengetahuan awal) dan interactive dialogues (dialog interaktif) untuk meningkatkan perkembangan pemahaman siswa dalam keadaan yang alami. Pembelajaran ini dirancang untuk mengatasi kesulitan belajar dalam membaca teks (Brown & Pelincsar, 1982). Metode ini dapat membangun perbendaharaan strategi-strategi yang akan memungkinkan mereka untuk mempelajari muatan baru oleh mereka sendiri (Brown, et al., 1991, 150). Dalam pembelajaran timbal balik seperti inilah siswa akan merasa bahwa diri mereka memiliki peran penting dalam proses pembelajaran, sehingga mereka akan berusaha menguasai dan memahami materi semaksimal mungkin sebelum mereka mempresentasikan atau mengajarkan materi tersebut kepada teman-teman mereka, dan akhirnya proses pembelajaran pun akan lebih bermakna bagi siswa. Dalam proses ini terdapat empat strategi yaitu summarizing, question generating, clarifying, and predicting.

Thursday, June 21, 2012

PEMBELAJARAN COOPERATIVE LEARNING


Cooperative learning adalah suatu pembelajaran yang merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di mana peserta didik bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lain dalam mempelajari materi pembelajaran (Robert E.Slavin, 2005:4). Cooperative learning sering kali digunakan sebagai suatu strategi pembelajaran yang efektif karena mengedepankan kelancaran interaksi antar peserta didik ataupun antara peserta didik dengan pendidik.

PRESTASI BELAJAR SISWA (FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI)

Untuk mengetahui berhasil tidaknya seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar mengajar berlangsung. Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya aktivitas belajar yang telah dilakukan. Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar karena kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil dari proses belajar. Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang dinyatakan dalam rapor. Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan bahwa prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai dengan bobot yang dicapainya. Sedangkan menurut S. Nasution (1996:17) prestasi belajar adalah kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.

Tuesday, June 19, 2012

CARA MENCARI BILANGAN PRIMA ERATOSTHENES (METODE SARINGAN)

Mungkin teman-teman sudah tahu apa itu bilangan prima. Bahkan beberapa diantaranya sudah hafal dengan beberapa bilangan prima pertama, ya seperti 2, 3, 5, 7, 11, dst.. Berbagai metode pun banyak dikenalkan sebagai cara untuk mendeteksi apakah suatu bilangan itu prima atau tidak. begitu pula cara untuk mencari bilangan-bilngan prima misalkan untuk mencari bilangan prima dari 100 sampai 1000. berikut ini penulis ingin mengenlakan, bagi teman-teman yang belum kenal, atau mengingatkan, bagi teman-teman yang sudah pernah memakai tetapi lupa, suatu metode yang digunakan orang pada jaman dahulu, tepatnya era Pythagoras. Metode ini dikenal dengan nama "Metode Saringan".

Eratosthenes

Penemu metode ini sendiri adalah Eratosthenes yang berasal dari Cyrena, pantai selatan Laut Tengah dan hanya beberapa tahun lebih muda dari Pythagoras. Metode saringan digunakannya untuk mencari semua bilangan prima yang kurang dari suatu bilangan tertentu. langsung saja, penulis akan menjelaskan cara atau metode tersebut.

DOWNLOAD SOAL UAN SMA LENGKAP

Penulis kali ini ingin berbagi soal-soal ujian nasional untuk siswa SMA. Soal-soal yang penulis upload mulai dari Soal Ujian nasional SMA tahun 1986 sampai soal ujian nasional SMA terbaru. Thread ini akan selalu penulis update setap tahunnya agar soal-soal yang ada selalu update.

Langsung saja, silahkan download sesuai kebutuha,,,

DONWLOAD SOAL UAN SD LENGKAP

Penulis kali ini ingin berbagi soal-soal ujian nasional untuk siswa SD (Sekolah Dasar). Soal-soal yang penulis upload mulai dari Soal Ujian nasional SD tahun 1994 sampai soal ujian nasional SD terbaru. Thread ini akan selalu penulis update setap tahunnya agar soal-soal yang ada selalu update.

Langsung saja, silahkan download,,,

Sunday, June 17, 2012

PERSOALAN ANEH PAPYRUS RHIND (SEJARAH MATEMATIKA KUNO)

Papyrus adalah suatu lembaran atau media yang digunakan oleh orang-orang masa lalu (sekitar 1800-an SM)untuk mendokumentasikan sesuatu seperti gambar dan tulisan. Papyrus Rhind sendiri atau biasa disebut Ahmes adalah suatu risalah matematika yang menyerupai buku pentunjuk praktis dan mengandung 85 soal yang ditulis dengan huruf hieratik oleh penulis Ahmes dari karya yang lebih tua. Papyrus itu dibeli di Mesir oleh ahli Egyptologi Inggris A. Henry Rhind dan kemudian diserahkan ke British Museum. Oleh karena itulah papyrus ini kemudian dinamakan papyrus Rhind. Papyrus ini merupakan sumber utama mengenai matematika Mesir kuno dan diterbitkan dalam tahun 1927.

Sekalipun tidak dijumpai kesulitan dalam pengungkapan dan penafsiran kebanyakan soal-soal dalam papyrus ini, tetapi ada satu soal (soal nomor 79) yang penafsirannya tidak begitu pasti. Dalam soal tersebut terdapat sekumpulan data yang ganjil yang diterjemahkan disini sebagai berikut:

Saturday, June 16, 2012

MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM POSING


Problem posing memiliki beberapa pengertian. Pertama, problem posing yaitu perumusan soal sederhana atau perumusan ulang soal yang ada dengan beberapa perubahan agar lebih sederhana dan dapat dipahami dalam rangka memecahkan soal yang rumit. Kedua, problem posing merupakan perumusan soal yang berkaitan dengan syarat-syarat pada soal yang telah diselesaikan dalam rangka mencari alternatif pemecahan lain (Silver dan Cai, 1996:294). Ketiga, problem posing adalah perumusan soal dari informasi atau situasi yang tersedia, baik dilakukan sebelum, ketika, atau setelah penyelesaian suatu soal (Silver dan Cai, 1996:523).

Menurut Brown dan Walter (1993:15) informasi atau situasi problem posing dapat berupa gambar, benda manipulatif, permainan, teorema atau konsep, alat peraga, soal, atau selesaian dari suatu soal. Suryanto (1998:3) menyatakan bahwa soal dapat dibentuk melalui soal-soal yang ada dalam buku. Stoyanova (1996) mengklasifikasikan informasi atau situasi problem posing menjadi situasi problem posing yang bebas, semiterstuktur, dan terstruktur. Pada situasi problem posing yang bebas,

METODE PEMBELAJARAN DISCOVERY (PENEMUAN TERBIMBING)


Metode pembelajaran discovery adalah metode pembelajaran yang mengatur pengajaran sedemikian rupa sehingga siswa memperoleh pengetahuan, yang sebelumnya belum diketahuinya, tidak melalui pemberitahuan tetapi sebagian atau seluruhnya ditemukan oleh siswa sendiri. Dalam pembelajaran discovery kegiatan atau pembelajaran yang dirancang sehingga siswa dapat menemukan konsep-konsep dan prinsip-prinsip melalui proses mentalnya sendiri. Dalam menemukan konsep, siswa melakukan pengamatan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan, menarik kesimpulan dan sebagainya untuk menemukan beberapa konsep atau prinsip.

Menurut Herdian (2010) metode pembelajaran discovery merupakan suatu metode pengajaran yang menitikberatkan pada aktifitas siswa dalam belajar. Dalam proses pembelajaran dengan metode ini, guru hanya bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator yang mengarahkan siswa untuk menemukan konsep, dalil, prosedur, algoritma dan semacamnya. Kegiatan belajar mengajar diharapkan dapat melibatkan pengajar dan peserta didik secara maksimal. Jika peserta didik terlibat secara aktif dalam menemukan pola dan struktur matematika itu, ia akan memahami konsep dan teorema dengan lebih baik, ingat lebih lama dan mempu mengaplikasikannya ke situasi yang lain.

MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING

Model pembelajaran Quantum Teaching dimulai di Super Camp sebuah program untuk remaja yang dibuka tahun 1982 yang di gagas oleh Bobbi Depoter. Super Camp merupakan sebuah program percepatan Quantum Teaching “Bawalah dunia mereka ke dunia kita, antarkanlah dunia kita ke dunia mereka”. Maksud dari azas di atas adalah guru harus membangun jembatan autentik untuk memasuki kehidupan murid. Dengan demikian guru mempunyai hak mengajar, sehingga murid dengan sukarela, antusias dan semangat untuk mengikuti pelajaran.

Quantum berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya (Bobbi Depoter dkk, 2000:5). Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur untuk belajar efektif yang mengubah kemampuan dan bakat alamiah siswa menjadi kesuksesan. Dalam pembelajaran Quantum Teaching, siswa yang merupakan komunitas belajar agar dalam belajar mencapai hasil yang optimal, hendaknya terjadi umpan balik, tempat siswa mengalami kegembiraan dan kepuasan, memberi dan menerima, belajar dan tumbuh maka perlu mengorkestrasi kesuksesan melalui konteks.

Friday, June 15, 2012

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER)

Pembelajaran kooperatif merupakan pembelajaran yang menggunakan konsep kerjasama. Dalam kamus besar Bahasa Indonesia kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau mahluk hidup belajar” (Depdiknas). Kata ini berasal dari kata kerja belajar yang berarti “ berusaha untuk memperoleh kepandaian atau ilmu, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman”(Depdiknas).

Menurut Robert E. Slavin (2005:4), pembeljaran kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pembelajaran dimana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi pelajaran. Dalam kelas kooperatif, siswa diharapkan dapat saling membantu, saling mendiskusikan dan beragumentasi, untuk mengasah pengetahuan yang mereka kuasai saat itu dan menutup kesenjangan dalam pemahaman masing-masing. Dalam pembelajaran kooperatif, masing-masing siswa memiliki tanggung jawab terhadap teman satu timnya. Mereka bekerja sama untuk mampu belajar dengan baik terkait materi yang mereka pelajari.

DOWNLOAD SOAL SNMPTN GRATIS (MATEMATIKA)

Saya pernah punya pengalaman ketika SNMPTN 2008. setelah mendaftar, saya jalan-jalan disekitar tempat pendaftaran SNMPTN sambil menunggu teman yang lain. di pinggir jalan, terlihat banyak penjual soal-soal yang dikemas sangat menarik, ketika itu saya kebetulan punya uang lebihan. lalu saya tanya sama penjual soal tersebut 
"berapa-an Pak?" 
penjualnya pun menjawab " 25rb ", dalam hati saya berpikir 'wah mahal amat ya' lalu saya tawar,
"15 ja ya Pak", penjualnya-pun sambil tersenyum menjawab "yasudah gpp". akhirnya pun saya beli.

sepulangnya di rumah, saya buka soal tersebut, dan alangkah kecewa-nya, soal yang disajikan kurang berkualitas dan terkesan asal-asalan, bahkan sepertiga soal bagian akhir, soal dan kunci jawabannya berbeda, mungkin copy pastenya salah kali ya,, wkwkwk..  maklum saya dulu memang berasal dari Desa, dan belum familiar banget sama internet. padahal kalau kita mau, tinggal search aja sudah dapat banyak dan kualitasnya lebih baik. saya gak habis pikir dengan penjual-penjual soal di jalanan, mungkin g semuanya seperti yang saya alami..

ok langsung saja, saya mau berbagi soal-soal SNMPTN, semoga bisa membantu teman-teman, daripada membeli soal di jalanan, paling tidak gratis, tidak bayar hehe

PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH (Problem Based Learning)

Problem-Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) adalah suatu model pembelajaran yang didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisisi dan integrasi pengetahuan baru (Muslimin Ibrahim, 2002). PBL tidak dirancang untuk membantu guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa.

Model pembelajaran PBL membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir, pemecahan masalah, keterampilan intelektual, dan belajar berbagai peran orang dewasa dengan terlibat dalam pengalaman nyata atau simulasi.

Thursday, June 14, 2012

DOWNLOAD BUKU BSE MATEMATIKA SMA GRATIS (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK)

Kali ini penulis ingin berbagi beberapa buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) untuk SMA kelas 11 dan 12. Semoga bermanfaat,, amiin,, ^^

ok langsung saja, silahkan klik link berikut untuk download:  klik gambar untuk melihat lebih jelas

DOWNLOAD BUKU BSE MATEMATIKA SMP GRATIS KELAS 9 (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK)

Kali ini penulis ingin berbagi beberapa buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) untuk SMP kelas 9. Semoga bermanfaat,,

ok langsung saja, silahkan klik link berikut untuk download:  klik gambar untuk melihat lebih jelas

DOWNLOAD BUKU BSE MATEMATIKA SMP GRATIS KELAS 7 DAN 8 (BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK)

Kali ini penulis ingin berbagi beberapa buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) untuk SMP kelas 7 dan 8. Semoga bermanfaat,

ok langsung saja, silahkan klik link berikut untuk download:  klik gambar untuk melihat lebih jelas

DOWNLOAD BUKU BSE MATEMATIKA GRATIS SD(BUKU SEKOLAH ELEKTRONIK)

Kali ini penulis ingin berbagi beberapa buku BSE (Buku Sekolah Elektronik) untuk SD kelas 5 dan 6. Semoga bermanfaat,,

ok langsung saja, silahkan klik link berikut untuk download: klik gambar untuk melihat lebih jelas

SEJARAH MATEMATIKA YUNANI KUNO (THALES SAMPAI EUCLID)(PERKEMBANGAN GEOMETRI)

Masa dari Thales sampai Euclid
Tiga abad yang pertama dari matematika yunani dimulai dengan adanya usaha untuk merintis geometri demonstratif oleh Thales sekitar 600SM dan memuncak dalam karya-karya Euclid yang mengagumkan pada tahun 300SM. Di samping balai pengajaran Ionia yang didirikan Thales di Melitus dan balai pengajaran pengikut Pythagoras yang pertama di Crotona, Sejumlah pusat-pusat matematika lahir dan berkembang di barbagai tempat dalam kurun waktu yang sebagian besar dipengaruhi oleh latar belakang sejarah politik Yunani.

 Euclid                                          Thales

Pada sekitar 1200SM suku primitif Doria berpindah ke arah selatan memasuki semenanjung yunani, meninggalkan daerah-daerah pegunungan utara yang luas untuk menempati daerah yang lebih baik. Suku utama mereka yaitu suku Sparta yang membangun kota Sparta.

SEJARAH BILANGAN Pi (KRONOLOGI Pi)

Tahukah anda rumus luas lingkaran adalah (pi) r^2? tentu jawabanya "YA". tetapi kalau pertanyaannya diganti menjadi "Tahukah anda siapa penemu pi?" "kenapa pi = 3,14... ?". mungkin tidak semua dari teman-teman semua tahu jawabannya. kali ini penulis ingin men-share informasi tentang sejarah pi atau boleh dibilang proses ditemukannya pi.

Ok, langsung saja silahkan klick link berikut..

Tuesday, June 12, 2012

SEJARAH BILANGAN IRRASIONAL (PENEMUAN BILANGAN IRRASIONAL))

Awal penemuan bilangan irrasional tidak lepas dari bilangan-bilangan bulat yang telah dikenal saat itu. Bilangan-bilangan bulat adalah abstraksi yang timbu dalam proses menghitung kumpulan-kumpulan objek yang terbatas. keperluan hidup sehari-hari meminta kita untuk selalu menghitung dan mengukur. untuk mencukupi kebutuhan pengukuran ini tidak hanya dibutuhkan bilangan bulat saja melainkan juga diperlukan pecahan-pecahan, karena jarang sekali pengukuran dapat menghasilkan bilangan bulat. 

bilangan-bilangan rasional dapat ditafsirkan dengan geometri yang sederhana (biasa disebut garis bilangan). yaitu tandailah sebuah garis datar dengan titik 0 dan 1, titik 0 terletak disebelah kiri 1. dari sini bilangan-bilangan negatif bisa ditunjukkan pada titik-titik disebelah kiri titik 0, bilangan-bilangan bulat positif disebelah kanan 1 sedangkan pecahan-pecahan q dapat dinyaktakan dengan titik-titik yang membagi tiap satuan selisih dalam q bagian yang sama. dengan cara seperti itulah timbul kesenjangan, bahwa terdapat titik pada garis itu yang tidak mewakili bilangan rasional manapun. para pengikut pythagoras menunjukkan bahwa tidak ada bilangan rasional yang menyatakan titik P dalam garis tersebut,..

TEOREMA PYTHAGORAS #1 (SEJARAH SINGKAT TEOREMA PHYTAGORAS))

Sebelum mulai membicarakan tentang sejarah teorema pythagoras, penulis ingin meluruskan tentang kata "pythagoras itu sendiri. Banyak orang menuliskan kata "Phytagoras" padahal nama yang sebenarnya adalah "Pythagoras" letak huruf H yang kadang tidak diperhatikan, tetapi tidak terlalu jadi masalah. OK langsung saja
 
 Pythagoras

Sebagian besar orang menganggap bahwa Pythagoras adalah penemu teorema dalam segitiga siku-siku yang sekarang terkenal dengan nama "Teorema Pythagoras". Teorema kurang lebih berbunyi demikian, bahwa kuadrat sisi miring dari segitiga siku-siku adalah jumlah kuadrat dua sisi lainnya. Padahal teorema ini telah dikenal orang-orang babilonia pada masa Hamurabi, lebih dari 1000 tahun yang lalu, tetapi pembuktian pertama dari teorema ini yang terbaik telah diberikan oleh Pythagoras.